Adalah kira-kira dua bulan yang lalu, kami merencanakan
turing ini. Tanjung Lesung tujuannya. Titik. Ngga pakai koma. Segala hal untuk suksesi acara inipun kami persiapkan, dari
mulai servise kendaraan besar-besaran, promosi ke orang-orang (biar rame
pesertanya) sampai harus membeli sepatu khusus untuk turingpun kami lakukan
(:P). Semua demi tercapainya acara ini.
Tibalah hari yang ditunggu-tunggu, Jumat, 24 Oktober 2014,
kami berkumpul di titik point utama yakni: “Restoran Cepat Saji Mie Ayam
Spesial Bang Kintil”. Total 11 lelaki tangguh dan 2 wanita pemberani siap
tempur untuk ber-escapade ria ke Tanjung Lesung-Banten. Bro Boris mendata
peserta, menarik iuran, memberikan sambutan, arahan sekaligus memimpin doa
sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Aamiinn… Berdoa selesai.
Bro Handry sementara menjadi RC (Rider Captain), berada di
posisi terdepan dalam rangka mengarungi rute Cilincing-Tanjung Priuk-Pesing
sampai finish di pertigaan jl. Panjang-Daan Mogot. Sampai di halte daan mogot, Bro Jono sudah menunggu di
situ. Oke jadi berapa peserta sekarang? 12 Lelaki tangguh dan 2 wanita pemberani sudah On Fire
semuanya.
Tugas Bro Handry selesai sampai di situ. Selanjutnya, atas
permintaan bro Boris, RC diamanahkan ke saya. Alasannya, jalur Daan
Mogot dan seterusnya mereka masih belum familiar. Hmm… (padahal saya sendiri
ngga ingat-ingat amat, biarin deh, nyasar ya tinggal balik lagi :P) Okelah, saya siap! Brangkaattt ya bro…. Bremm bremm
breemmmmm….
Beuh…, baru lepas landas beberapa saat, kejebak macet bro,
Daan mogot macet parah sampai Kalideres. Baru setelah itu, kita bisa gas pol.
Tibalah kami memasuki kota Tangerang, tepatnya di Jatake, Suddenly,
saya dikejar sama bro Andi, diminta berhenti. Wow ada apa bro? Boris ilang
katanya? Hah?? Ok, kita menepi dulu. Cek and ricek, anggota hilang dua. Yakni
bro Boris dan Bro Nurdin, wah, gawat. Kemanakah mereka tersangkut?? Jangan-jangan mojok nih mereka :D. Ok, komunikasi dimulai, mereka salah arah bro sewaktu masih
di Tangerang kota, entah apa yang ada di fikiran mereka, mungkin lagi
menghayal, atau mungkin dia sedang lelah. Well, kita sepakat saling menunggu di
Tol Bitung, pokoknya tau ngga tau harus tau, semua orang tau tol bitung bro.
Setuju ya? Brangkattt….
Tiba di toll bitung, bro Boris dan bro Nurdin sudah menanti.
Hmm.. rupanya mereka sudah di sana lebih dulu. Langsunglah bro kita lanjut ngga
pake ngobrol ya..
Dan petualangan kami lanjutkan mengarungi jalanan
Balajara-Cikande-Jayanti-Ciruas-Serang, yang sudah terkenal dengan kendaraan
besarnya. Beberapa jalanpun rupanya masih dalam masa perbaikan, sehingga kita
harus extra hati-hati.
Sekitar 10 kilometer sebelum Ciruas, kami istirahat dulu,
minum-minum, meregangkan otot dan rilex. Total jarak tempuh yang sudah kami lalui adalah 80 kilometer lebih. Artinya belum separo perjalanan bro, sebab versi
Google Map, jarak tempuh yang akan kita lalui adalah di atas 200 kilometer. Hmm...
Ok istirahatnya sudah ya bro.. kita lanjut lagi. Tibalah
kami di sekitaran Ciruas. Sebagai seorang Captain Rider, saya harus memberikan
aba-aba dong? Saya tahu sebentar lagi harus belok kiri di depan. Idealnya,
saat mau belok kiri, RC harus ngasih aba-aba dengan tangan kiri kan?, diangkat
keatas dan dua jarinya diarahkan ke kiri. Namun karna saat itu jalanan agak
macet dan belokan sudah dekat, sementara tangan kiri saya pegang kopling,
jadinya saya ngasiih aba-abanya pakai tangan kanan. Coba praktekin deh bro,
ketika ngasih aba-aba pakai tangan kanan untuk menunjuk arah ke kiri, maka
tangan kita jadi mirip kepala ular pas nunjukinnya ha..ha.. luculah :P.
Biarinlah, RC berkuasa, wek :P.
Siip, semua sudah kompak berbelok ke kiri pas di
perempatan Ciruas. Wah, jalanannya rusak bro, lumayan panjang nih adalah
sekitar 1 kilometer. Ngga apa2 ya bro? ini namanya variasi dalam perjalanan,
ada saatnya jalanan mulus ada saatnya jalanan rusak. Begitulah kira2 cerminan
kehidupan ini…
Memasuki belokan Ciruas, awalnya jalanannya jelek, lalu
mulai kedalam masuk ke pedesaan entah apa namanya, jalanan mulai sepi, enak nih
bro tracknya. Gas pol bro… aseekkk….
Sampailah kami dipertigaan (juga ngga tau pertigaan apa namanya),
tapi berbekal pengalaman dan ingatan saya, saya pastikan belok ke kanan adalah
jalur yang benar. Ok, kami semua ke kanan, masuk kedalam, makin sepi, tapi
jalanannya kurang bagus euy, banyak jebakan batman dan juga jalan berlobang.
Lagi nikmat-nikmatnya riding, suddenly saya dikejar Om Jack, nah apalagi nih? “
Andi motornya berenti mendadak bro” katanya. Wow, ok, saya balik arah sendiri,
mencari rombongan yang tertinggal. Rupanya kami berpapasan di jalan, Bro Andi
motornya sudah bisa jalan, ya sudah saya balik arah lagi, mengarah ke Om Jack
dan kawan2 yang tadinya menunggu di depan.
Kami istirahat sembari menghitung peserta. Lho bro Boris dan
bro Febi kemana nih? Oh My God mereka hilang lagi. Ini adalah kali ketiga bro
Boris tersesat dalam hidupnya, eh maksudnya dalam turing kali ini. Setelah
pertama di daerah Kota yang mengarah ke Pesing, lalu di Jatake, lalu sekarang
terpisah di desa antah berantah di tengah malam. Oh Tuhan, apa yang terjadi
dengannya…… (dalam hati saya berfikir, mungkin dia lelah…)
Setelah ditunggu-tunggu, merekapun tiba. Entah apa yang dia
bicarakan saya lupa, yang penting kita sudah ngumpul lagi bro. Kita lanjut ya bro?
Ok siip.
Malam itu, perjalanan kami lanjutkan, waktu menunjukkan jam
1 dini hari, sepi sekali, desanya semi hutan, kadang gelap gulita, kadang ada
rumah-rumah, pasca kejadian anggota yang terpencar tadi, saya yang berada
terdepan, mulai rajin melihat kebelakang melalui kaca spion. Kecepatanpun sedikit
saya kurangi.
Tibalah kami dipertigaan Serang-Pandeglang, jalanan mulai
terang, lebar dan halus. Kami nikmati perjalanan itu dan terus lanjut sampai ke
Alun-alun Pandeglang. Belok kiri, lalu kanan lagi mengarah ke Labuan. Jalanan
ke arah Labuan ini rupanya punya ciri khas sendiri. Meski secara umum cukup
halus, namun setiap kali memasuki jembatan, selalu terjadi ayunan yang cukup
tinggi apabila kita tidak mengurangi kecepatan. Jika tidak hati-hati, boncenger
bisa terbang bro! ha..ha...
Karena sebagian lelah, kami beristirahat lagi di sebuah
kedai yang banyak kolam ikannya. Ngopi-ngopi dulu dan tiduran bentar. Setelah
dirasa cukup istirahat, perjalanan kami lanjutkan kembali. Kali ini tugas RC saya serahkan kepada bro Andi, dan saya bergeser posisi di bagian paling belakang. Kami terus gas pol lanjut terus hingga tiba di Labuan, lalu belok kiri dan lanjut terus mengarah ke Tanjung Lesung.
Di jalur Labuan-Tanjung Lesung ini, jalanan teramat sangat sepi dimana sebelah kanan adalah pantai dan sebelah kiri semak-semak. Saya yang di posisi paling belakang tidak bisa melihat apapun melalui kaca
spion. Gelap gulita, saya fikir spion saya miring atau gimana ya, tapi setelah
saya coba geser kanan-kiri-atas-bawah rupanya sama saja bro, hitam tak terlihat
apapun di belakang hiiii… Sementara waktu itu jarum jam menunjukkan pukul 3.30
dini hari.
Ah, syukurlah kami memasuki pasar tradisional, lumayan ada
tanda-tanda kehidupan bro, kami tanyakan ke penduduk setempat kemana arah
tanjung lesung. Masih lurus katanya, sampe mentok hmm….. thnks pak penduduk
atas arahannya.
Kita lanjut lagi perjalanan dini hari saat itu, sekitar
pukul 04.00 pagi, kami putuskan istirahat di sebuah “villa badak” di pinggir
jalan. Gratislah, yang penting bisa buat tidur sebentar. Oke met tidur kawan semuanya…
(busyet nyamuknya ngga nahan).
Diluar rencana untuk tidur nyenyak.. rupanya mata saya malah
tidak bisa terpejam, terus melek sampai terdengar adzan subuh, saya putuskan
untuk cabut duluan ya bro mau cari Masjid, saya coba nge-gas ke timur ngga
nemu, lalu balik ke barat ngga nemu. Ah.. sholat dimana ya? Di tengah jalan, saya
bertemu pak Haji penduduk asli situ. Beliau punya warung dan subuh itu sudah
buka. Disaat bersamaan, ketemu juga sama bro Andi, bro Handry dan bro Rizky
yang pada pada mau nyari sarapan. Bro, pak haji orangnya baik banget ya
ampun, saya akhirnya dipersilahkan sholat subuh di rumahnya. Oke, kami berempat menghabiskan pagi
itu di tempat pak haji, sambil pesan minuman hangat dan sarapan pagi, dan
ditemani juga obrolan pak Haji seputar pengalamannya tinggal di daerah itu.
Mataharipun terbit dengan cerahnya, terlihat rombongan yang
lain ikut datang menghampiri kami di warung pak Haji, semua pesan sarapan dan
minuman hangat, jadilah warung pak haji rame pagi itu. Semoga berkah ya Amiinn…
Pukul 07.00 kita capcus dari warung pak haji, untuk
melanjutkan misi berenang di pantai tanjung lesung. Sekitar 5 kilometer dari
warung pak haji, tibalah kami di ujung jalan (aspalnya habis bro), ketemu
gapura Tanjung Lesung yang dilengkapi dengan beberapa pak Satpam dan pos jaganya.
Kami tanyakan destinasi pantai tanjung lesung, pak satpam mempersilahkan kami
terus masuk saja dan memilih sendiri spot yang ada di dalam kawasan tanjung
lesung, hmm.. begitu ya?
Bro, rupanya ada banyak destinasi spot di dalamnya, kami
coba salah satunya di sini, namun ketika kami coba masuk ke dalam, rupanya
tarifnya kurang ekonomis bro, mengingat rencana awal kami tidaklah lama di
tanjung lesung, maka kami tidak jadi masuk ke spot tersbut, dan hanya cukup “mencicipi”
pantainya di luar gerbang masuknya he..he..
Berbekal beberapa informasi yang saya peroleh dari internet, ada satu destinasi spot pantai di tanjung lesung yang masih “perawan” dan free. Spot itu adalah Pantai Bodur. Yah, pantai bodur, kami putuskan untuk mengunjunginya. Pantainya sendiri berada paling ujung di deretan spot-spot di Tanjung Lesung. Kami telusuri, dan ketemu bro. Begitu kami coba memasukinya, waaww, eksotis bro dan natural bangettt. Oke bro, kita parkir motor di sini dengan rapi, lalu seperti biasa, Om Jack si orang tua gaul, langsung nyebur ke pantai Byurrrr…. Ah segar banget sepertinya….
Satu persatu dari kami akhirnya ikut mandi, bercanda di
pantai dan menikmati ke-eksotisan Pantai Bodur hingga menjelang siang… Selamat
menikmati ya bro…
Ngga terasa jarum jam menunjukkan pukul 11.30, waktunya capcus
bro, udah mulai panas nih. Kita kemana ya? Oh iya, kita akan bertamu ke rumah
salah satu teman kita yang pernah kerja sekantor, ya benar, ke rumah May, kita
sudah ditunggu dan disiapkan ikan mas bakar beserta kelapa muda, ada pula
pemandian air panas yang bisa kita kunjungi di dekat rumahnya. Ayo bro, sudah
ngga sabar nih, kita capcus yak ke rumah May….
(bersambung bro)
+ komentar + 3 komentar
Keren :D
Tengkyu
PENGAKUANG DARI IBU HASNA DI MALAYSIA
Asslamualaikum....
saya hanya sebagai perantara untuk menyampaikan tentang dana ghaib diperoleh melalui media doa-doa dzikir khusus bersama anak-anak yatim/piatu dan muda/mudi pesantren sehingga jauh dari hal-hal klenik/mistik yang tentunya dilarang oleh Agama.
PROGRAM PENARIKAN DANA GHOIB 1/2 HARI CAIR
Tingkat 1 = Untuk Hasil 500 Juta
Tingkat 2 = Untuk Hasil 1 Milyar
Tingkat 3 = Untuk Hasil 2 Milyar
Tingkat 4 = Untuk Hasil 3 Milyar
Tingkat 5 = Untuk Hasil 4 Milyar
Tingkat 6 = Untuk Hasil 5 Milyar
Tingkat 7 = Untuk Hasil 6 Milyar
Tingkat 8 = Untuk Hasil 7 Milyar
insyallah akan sukses jika anda mau mengambil keputusan untuk mengikuti program ini. ingat bahwa kita yang menjalakan tapi allah yang akan menentukan hasilnya.
JIKA ANDA BERMINAT, YAKIN DAN PERCAYA INSYA ALLAH AKAN BERHASIL, SAYA SENDIRI SUDAH BUKTIKAN ALHAMDULILLAH BERHASIL. JIKA ANDA BERMINAT SILAHKAN MBAH SORE - 085-256-133-981-Terima Kasih KTIK HTTP BLOG MBAH APA BILAH BERMINAT BERKUNJUNG - https://orangkamparsunaipadi.blogspot.com
Posting Komentar