Paris Van Java - Fun Touring (Part-1: LOST RIDER STORY)

Paris Van Java (PVJ) - Fun Touring menjadi edisi turing kami yang cukup menarik. Mundur dari jadwal agenda sesungguhnya, jadwal PVJ Fun Turing kali ini diputuskan dengan sangat mendadak. "Ketuk palu" hanya sekitar seminggu sebelum hari H. Jadi mohon maaf kepada calon perserta yang akhirnya tidak bisa ikut acara ini.

Selain itu, target lokasi pun tak lepas dari korban perubahan. Seperti yang saya bilang, masalah ini akan dinamis, sgala perubahan pasti ada, seiring berkembangnya situasi dan kondisi. Curug Cijalu dan Ciater pada awalnya adalah target utama kami, namun pada pelaksanaannya, mereka berdua justru kami lewatkan, kami menjadi fokus di sekitaran Ciwidey, yakni mengexplorasi Kawah Putih dan Situ Patenggang, sudah lebih dari cukup tingkat kepuasan-meternya. Namun begitu, kami bukan begitu saja melupakan curug cijalu dan ciater, yang artinya, bisa jadi kami lakukan agenda turing jarak pendek di kemudian hari, dengan tujuan ya itu tadi, Curug Cijalu+Ciater, bonus Sky pool Giri Tirta Kahuripan. Ahaayy... Aamiinn...

PVJ Fun Touring dilaksanakan pada tanggal 28-29 Nopember 2015. Diikuti 11 peserta dengan armada 8 kuda besi. Kami terdiri dari Boris, Tante Vivi, Pa Endah, Aldi, Febi, Om Jek, Ipul, Ropii+Istri, Pa Wira dan juga saya sendiri.

Pom Bensin Sentra Timur, menjadi check point pertama setelah KBN. Di sini kami semua sudah lengkap dan menyatu. Seperti biasa, setelah briefing dan berdoa, pukul 15.15 ba'da ashar kami memulai perjalanan sore itu, Turing asyik menuju kawasan Bandung dan sekitarnya.


Melalui rute Stasiun Cakung, Kranji, Bekasi dan seterusnya, saya menjadi RC untuk membawa rombongan mengarah ke Karawang hingga Purwakarta. Sementara Boris mengawal rombongan di bagian belakang.

Konvoi bisa dibilang lancar hingga Bekasi dan Cibitung. Namun berbeda saat memasuki Cikarang. Rombongan menjadi terpisah yang disebabkan ada beberapa kendaraan yang trouble. Pun juga keadaan lalu lintas pada Sabtu sore yang cukup padat, menjadikan kami sangat sulit untuk terus menyatu dan beriringan. Namun begitu, kami tetap berkoordinasi hingga saya putuskan, kita semua akan berkumpul lagi di check point kedua, yakni Pom Bensin Jl. Lingkar Karawang.

Saya, Pak Wira, Om Pii+Istri tiba lebih dulu di check point tersebut. Lalu sekitar 15 menit kemudian, tibalah rombongan ke dua yang terdiri dari Boris+Tante Vivi, Om jek+Ipul, Febi dan Aldi. Nah lho, masih ada yang kurang kan? Pak Endah kemana? Coba yuuk kita telpon...

Berulang kali saya menelponnya, namun tidak dijawab. Ini pasti dia sedang asyik berkendara. Atau sedang lhep. Hal ini tidak akan terjadi (hilangnya pak Endah) apabila dia mau berhenti sebentar dan menengok WhatsApp yang penuh dengan instruksi dan koordinasi.

Setelah rehat dan breifing sebentar, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. kami berharap bisa berjumpa dengan pak Endah di sekitaran Purwakarta. Kami yakin pak Endah ada di depan kita, sebab menurut Aldi, pak Endah sudah tau rute yang akan kita lalui hingga ke Purwakarta, sementara kita juga kenal gaya dia, klo sudah keasyikan, maka pantang diam sebelum kesasar.

Sore itu sudah hampir jam 17.00, target kami akan break Maghrib di Purwakarta sambil mencari pak Endah di sana. Formasi tetap seperti semula, saya di posisi paling depan, dan Boris di bagian paling belakang.

Memasuki daerah Losari dan seperti yang sudah direncanakan, kami berbelok melalui jalan Losari-Curug, yang tentu saja menembus ke kota Purwakarta. Ini lebih hemat jarak dan waktu bila dibandingkan jika kita melalui rute Dawuan. Jalanan Losari-Curug ini relatif senggang dan bagus, sehingga cukup asyik untuk aktivitas turing.

Sejurus kemudian, kami memasuki kota Purwakarta, hari sudah mulai gelap, kami putuskan harus break Maghrib dulu. Kami berstirahat di sebuah Pom Bensin besar. dekat pertigaan yang mengarah ke Bandung (via cikalong), Jakarta dan arah Wanayasa. Hingga tiba di sini, Pak Endah, masih belum kami temukan.



Selepas sholat maghrib, kami coba telpon kembali pa Endah, alhamdulillah kali ini dia jawa telponnya. Setelah menanyakan posisinya, yang ternyata saat itu dia berada di POM Bensin Dawuan (bujug jauh bener), Boris dan Aldi bergegas menjemputnya. Kami instruksikan pak Endah agar diam di tempat hingga jemputan tiba. Bahkan jikapun ada cewek yang mengajaknya pergi, agar diabaikan saja he.. he.. (bercanda pa Endah..).

Mendapati kabar bahwa pak Endah telah ditemukan, kami turut bersorak gembira. Saat ditemukan, pak Endah duduk termangu seorang diri, sangat terenyuh meliat foto yang dikirimkan bro Boris. Apalagi membaca ucapannya yang menghiba, "Terus saya bagaimana..??", hati kami rasanya ingin sekali menangis. Tapi syukurlah, tak terjadi apa-apa padanya. Worry not pak Endah, kami takkan meninggalkanmu.





Setelah dipastikan itu benar pa Endah asli, Boris dan Aldi lalu "menggiringnya" ke arah kami. Kembali ke jalan yang benar dan berkumpul dengan rombongan yang sudah menanti di POM Bensin Purwakarta. Alhamdulillah, merekapun tiba, kami menyambutnya dengan gembira. Mari pa Endah duduk sinih, kita ngupi-ngupi dulu.

Guys, malam itu sudah hampir jam 21.00, kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan. Mengingat hari yang sudah gelap, plan A (rute wanayasa) kami coret. Kami jalankan plan B, yakni rute Purwakarta-Bandung via cikalong wetan-padalarang.

Formasipun berubah, Aldi menjadi terdepan sementara Boris tetap menjadi sweeper di belakang. Dan malam itu, kami lanjutkan perjalanan, menuju Paris Van Java.




(bersambung)







Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. GG ESCAPADE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Aliem Swazanazegger
Proudly powered by Blogger