TURLAKI, Turing Lampung-Kiluan (Bagian 1)

Tercetuslah sebuah ide untuk melaksanakan turing yang berbeda dari biasanya, yakni Turing ke Lampung-Kiluan (Turlaki) melalui rute Tanjung Priok-Pelabuhan Panjang, Lampung. Cukup lama wacana Turlaki ini digaungkan, yakni sekitar 3 bulan sebelum hari H. Dan seperti biasanya selalu terjadi dinamika pada rencana acara kali ini, meski demikian, yang membanggakan adalah acara dapat terrealisasikan. Alhamdulillah.

Tibalah hari yang ditunggu-tunggu, Kamis, 13 April 2017 adalah jadwal yang sudah disepakati. Siap ngga siap, harus siap. Kami terdiri dari Om Jek, Riski junior, Rizki gede, Handry, Rahma, Hartini, Aldy, Pa Endah, Pa Karmadi, Rano, Boris dan saya sendiri. Sementara di hari H ada tambahan peserta Bu Vivi dan Galuh.

Kamis malam itu, semua peserta bersiap dari KBN, kecuali saya sendiri yang pulang ke rumah dulu dan akan menyusul/ketemu di sekitaran Daan Mogot. Ya, rute yang akan kami lalui adalah Jakarta-Tangerang-Balaraja-Serang-Cilegon-Merak-Bakauheni (Lampung). Ini memang di luar skenario, sebab seyogyanya bukan rute itu yang akan kami pilih, melainkan akan lewat Tanjung Priok-Pelabuhan Panjang. Pada H-1, kami baru tau info bahwa jadwal kapal ro-ro (roll on-roll of) dari pelabuhan tanjung priok tujuan pelabuhan Panjang untuk keberangkatan Kamis malam itu ternyata ditiadakan! Sue memang. Akan tetapi, berbekal pengalaman dan jam terbang kami yang sudah cukup banyak, berangkat ke Merak malam itu, bukanlah sebuah masalah. Ehem! :)

Setelah menyiapkan segala sesuatunya, Kamis malam itu, pukul 22.00 saya berdoa dan berangkat dari rumah, menyusul rombongan yang berangkat dari KBN. Janjinya kita akan berjumpa di POM Bensin Daan Mogot sekitar pukul 23.00. Ya, sengaja agak malam agar tidak terlalu bermacet2an.

Ah, saya terjebak macet parah di Pancoran guys, lagi ada pembangunan, traffic light Pancoran saya lihat tidak berfungsi, sehingga lalu lintas malam itu teramat sangat macet. Sorry guys, sy mungkin terlambat.

Melaju santai di masih riuhnya malam Jakarta di jalan Gatot Subroto, gerimis ringan mulai turun, tapi tak menyurutkan niatku untuk terus melaju, sebab kami sudah komitmen bertemu di tempat yg telah disepakati, khawatir terlalu lama mereka menunggu.

Well, saya sudah berada di depan POM Bensin Gatot Subroto, setidaknya Pom Bensin inilah yang saya maksud. Tapi di mana mereka? Mengapa saya tidak melihatnya? Mencoba menelisik lebih seksama, saya tersadar, ah bujug, ternyata Pom Bensin ini telah ditutup alias berhenti beroperasi. Pantesan sepi beud.

Kubuka WA Group Escapade, di sana kulihat bu Vivi sent location, dan sedang istirahat makan malam. Ya, saya tau lokasi itu, itu adalah Pom Bensin selepas terminal Kalideres. Tunggu saya ya guys, saya meluncur.

Dan tibalah saya di Pom Bensin tersebut, pukul 23.30, ah sekalian aja saya isi BBM full tank, mana tau di Lampung tidak ada Pom Bensin (xixixi.. lebay saya). Guys, saya sudah merapat nih.....




Perjalanan Menuju Pelabuhan Merak

Sekitar 45 menit kami rehat di Pom Bensin Kalideres, perjalanan menuju pelabuhan Merak kami lanjutkan kembali, si Bujel alias Handry menjadi yang terdepan, sebab mempunyai lampu yang cukup terang, sementara sweeper tertugaskan kepada si Njum alias Boris, yang memang mempunyai hoby suka tancap gas. Ah, saya sendiri memilih posisi bebas, di mana aja boleh, ngga banyak yang bisa dilakukan Bakung ketika turing malam, sebab faktor lampu yang kurang ideal.

Meski tengah malam, rute jalan Tangerang-Merak masih cukup ramai. Kami beriringan dengan club-club motor lain, dengan berbagai jenis motor dan aliran biker, searah, menuju pelabuhan Merak. Bujug, jalanannya banyak lobang, musti extra hati-hati ya guys, beberapa kali saya terkena ranjau lobang. Dan itu si Bujel, rupanya cukup menggila, performa mesin yang masih gress ditunjang penerangan yang mumpuni, cukup membuat kami keteteran mengikutinya. Mungkin juga, dia pakai Pertamax Turbo....

Ngga pakai istirahat, jalur Tangerang-Merak kami sikat dengan waktu tidak sampai 3 jam. Sekitar pukul 3 dini hari kami sudah tiba di Pelabuhan Merak, langsung antri di loket masuk dermaga. Rame beud guys, motor dan mobil bejibun di dini hari itu. Terlihat Hartini sudah standby berdiri di dekat loket pembayaran, dia yang akan mengakomodir pembayaran kami semua. Makasih Tin..

Kami langsung saja antri untuk check in di kapal itu, ga merhatiin juga bagaimana bentuk dan seberapa besar kapal yang akan kami masukin, kami terbawa arus antrian hingga masuk ke dalam deck kapal. Padat juga penumpangnya, selesai memarkirkan kendaraan, kami langsung naek ke deck penumpang. Xixixi..., lucu juga interior penumpangnya, konsepnya adalah sepeti kafe, bangku dan sofa yang tersusun tidak formal, menjadi pilihan yang bebas bagi penumpang, untuk duduk atauun tidur di manapun. Ruang rebahan (non sofa) juga ada dan mungkin juga ada ruang2 kelas yang berbeda, saya tidak banyak menelusurinya, hanya sebagian kecil yang saya tau, diantaranya ada Masjid di deck bawah dan juga ruang permainan (Play Station). Ah bujug, itu bang Rano sudah tidur berkualitas dia...



Tanpa terasa, sebetulnya kapal telah melaju, menuju Bakauheni. Adzan Subuh terdengar di setiap sudut ruang kapal, langsung saja saya dan Om Jek menuju Masjid kapal di deck bawah, untuk menunaikan sholat Subuh. Pas saya datang Masjid masih sepi, namun semakin lama, semakin rame Masjidnya. Berduyun-duyun masyarakat kapal antri untuk sholat Subuh.

Alhamdulillah sholat Subuh selesai, yuk Om Jek, kita halan-halan di deck samping, liat-liat laut sembari ngupi.



Memandangi laut dari deck kapal adalah sensasi tersendiri, hembusan angin laut di pagi itu cukup membuat kopi kami menjadi cepat dingin. Banyak sekali kapal-kapal di sekitar kapal yang kami tumpangi. Rame nian lalu lintas laut subuh itu. Perlahan, langit mulai terang, pagi telah menyapa. Saya tersadar, ini kapal kita mengapa berhenti? Ah, rupanya kita telah sampai di Bakauheni, hanya saja menunggu antrian untuk sandar, pantas saja ramai sekali kapal-kapal di lautan ini. Yess, akhirnya tiba juga saya di negeri seberang. Ini adalah perjalanan ke negeri seberang dan perjalanan kapal pertama kali saya, karenanya cukup berkesan. Selamat pagi Bakauheni, selamat pagi Lampung.







Share this article :
 

+ komentar + 1 komentar

5 Maret 2022 pukul 18.04

Titanium White Dominus - Shop for BONUS TITONS in the
Our titanium dominus store has you covered with everything you titanium band ring need to know to place your order and 2019 ford edge titanium for sale claim the bonus! Visit our casino and titanium nose stud start titanium bar spinning! titanium dab nail

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. GG ESCAPADE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Aliem Swazanazegger
Proudly powered by Blogger