TURLAKI, Turing Lampung-Kiluan (Bagian 3)

Bermain-main di Pulau Kelapa

Tepat pukul 11.30, kami tiba di gerbang Kiluan, niatnya sih mau foto-foto di depan gerbang Kiluan, namun akhirnya kami sepakat akan melakukannya saat pulang.

Dari gerbang Kiluan, untuk menuju homestay atau pantai kiluan sendiri masih berjarak sekitar 3km, melalui jalanan yang menurun, serta melalui jembatan kayu yang hanya bisa dilalui sepeda motor, kendaraan roda 4 atau lebih tidak bisa melalui jembatan itu, harus melewati sungai di bawahnya untuk bisa melanjutkan perjalanan, itupun jika air sungai tidak pasang, semisal sedang hujan lebat dan terjadi air pasang (banjir) di sungai itu, niscaya mobil tidak akan berani melewatinya. Adapun kondisi aspal, overall aspalnya cukup bagus di kampung Kiluan, kecuali ya di jembatan kayu itu saja.




Di kampung itu (Kiluan), banyak pula kami temui pura-pura ataupun candi-candi yang sepertinya masih aktif dipergunakan, entah hanya candi atau dipakai untuk beribadah, kami tidak tahu pasti, yang jelas banyak sekali kami temukan. Konon, di tempat ini dulunya banyak transmigran dari Bali.

Tibalah kami di homestay yang sudah kami booking, namanya Iril, mas Eko yang mengelola, kami disambut, dan dipersilahkan untuk beristirahat. Saya dan beberapa peserta langsung bersiap untuk sholat Jumat, alhamdulillah masjidnya tidak jauh dari home stay, sementara yang lain terlihat sedang beristirahat.

Usai sholat Jumat, makan siang sudah dihidangkan, di sebuah saung di depan home stay. Kami menikmatinya, sebab memang sudah lapar he..he.. Sejurus kemudian, saya memilih rehat di kamar, tidur berkualitas dan alhamdulillah pulas. Kabarnya setelah makan siang itu, ada suguhan juga ikan bakar fresh, waw amazing. Eiitss tapi itu ikan bakar bukan free dari tuan rumah ya? itu adalah hadiah dari Bang Rano dan bang Borise, yang telah bersusah payah mencari ikan di pantai. Terima kasih ya... bang Rano dan bang borise. Ikan bakarnya lezat.

Menjelang waktu ashar, kami bersiap-siap, sebab jadwal kita adalah akan ber-snorkling di Pulau Kelapa setelah Ashar. Kami sudah bersiap semuanya, dengan disertai pakaian pelampung untuk keselamatan, serta dipandu oleh seorang mas guide, kami menyebutnya Hiroshi. Untuk menuju pulau kelapa, kami disediakan 2 perahu jungkung (perahu khas di sana). Dan, kami meluncur ke pulau kelapa.

Pulau kelapa tidak jauh dari homestay, perjalanan hanya sekitar 20 menit. Pulau-nya tidak terlalu besar, dan posisinya sangat bagus sebab pulau itu menghalau atau membelakangi lautan lepas, sehingga ombak di pantai pulau kelapa tidak besar, sangat ideal untuk mandi, bermain-main dan bersnorkling.

Sebelum acara snorkling, kami bermandi-ria di bibir pantai pulau kelapa, arrgghh segarrnyaa.....

Beberapa saat kemudian, mas guide membawakan perlengkapan snorkling, yakni berupa selang oksigen dan kacamata renang, tentu saja dengan pelampung yang masih kami kenakan. Semua peserta terlihat sudah memegang perlengkapan itu. Kami berbaris di hadapan mas guide, kemudian diberikan panduan untuk bersnorkling dan terakhir melakukan senam ringan sebagai pemanasan.

Sejurus kemudian, kami langsung menyebur ke pantai, kali ini agak ke dalam, sebab di sana lebih jernih dan ikan-nya bagus-bagus, terlihat cukup dalam, sekitar 2-3 meter. Hati-hati ya guys, karangnya agak tajam.

Sore itu kami bergembira, bersnorkling ria, melihat isian laut, takjub rasanya. indah sekali alam bawah laut. Ikannya yang warna-warni, serta berbagai bentuk batu karang. Sungguh, indah nian ciptaan Tuhan...

Kira-kira 1 jam snorkling, rasanya sudah lebih dari cukup, kami kembali ke bibir pantai, dan kali ini acaranya adalah acara bebas, kami memilih berkumpul di sebuah spot batu karang, untuk menatap beautiful sunset Pantai Kiluan. Selamat menikmati guys....


















































Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. GG ESCAPADE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Aliem Swazanazegger
Proudly powered by Blogger