TURPANCI, Menari-Nari di Menganti

Inilah puncak dari tujuan kami, sebuah perjalanan panjang nan dahsyat, semua finish di sini, di Menganti. Tak mudah untuk menggambarkan perasaan kami di saat itu. Semua larut dalam kebahagiaan. Hilang semua keletihan. Semua kembali segar dan bergembira.

Kami memasuki gerbang Menganti, pelan-pelan kami melaju menuju pantai Menganti. Kami sudah sepenuhnya siap untuk bertemu dengan pantai yang anggun. Kami sudah bisa membayangkan, untuk kemudian melihat dan merasakannya.

Benar saja, kami menghampirinya. Dibalik tebing itu, tersingkaplah sebuah pemandangan dahsyat dan spektakuler. Sebuah lautan biru merona, tenang dan manja. Dipadu dengan birunya langit, nyaris tak terlihat batas antara langit dan samudera. Bahagianya kami di saat itu, melebihi apapun. Inilah ujung petualangan yang indah. Hadiah dari perjalanan panjang.

Puas di awal Menganti, kami melanjutkan ke bagian Menganti berikutnya. Kami turun dan mendekat ke pantai, lalu rehat sebuah warung yang berada di pinggir pantai. Kami santai dulu, menikmati hari itu, duduk santai sembari memandang jauh lautan tak berujung, ditemani segarnya kelapa muda serta merasakan lembutnya hembusan angin pantai. Betapa hari itu, adalah hari kami.

Guys, di saat itu, beberapa sudah merasa puas dengan namanya Menganti. Mereka sudah merasa PW dan betah, enggan berajak ke bagian lainnya di Menganti. Namun, saya kembali “memotivasi” mereka. Kulihat sebuah “menara” di atas perbukitan. Kukatakan padanya, itulah simbol Menganti yang sesungguhnya. Kita belumlah bisa dikatakan sudah pernah ke Menganti, apabila belum berada di tempat (menara) itu. Begitulah saya coba “memotivasi” mereka.

Dan... kamipun pergi ke bukit itu, menuju ke sebuah menara, yang saya katakan sebagai simbol Menganti yang sesungguhnya. Mari guys.., kita naek gunung. Kita menari-nari di Menganti.